Kangen dulu. Dimana hal yang bikin kesal Cuma pelajaran PPKN.
Kangen dulu, dimana yang bikin nangis Cuma cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Kangen dulu. Dimana keseharian Cuma pergi sekolah, belajar, ekskul, pulang sekolah, bikin peer, nonton, baca komik. Nggak perlu ada yang berubah setiap tahunnya. Tak suka sekarang, dimana kehidupan bisa tiba-tiba berubah, apalagi yang berubah karena orang lain.
Kangen dulu, dimana hujan terasa lebih menyenangkan, dan matahari cerah pun masih buat bahagia, tak masalah cuaca yang bagaimanapun.
Kangen dulu, saat mengilangkan stress dengan mendengarkan music keras-keras sambil bernyanyi dengan suara fals di tempat umum, dan tak perlu merasa malu. Kadang nyanyian itu tak sendiri, ada teman yang menemani. Tak seperti disini, tak bisa lagi bernyanyi-nyanyi seperti itu di tempat umum, terlebih tak ada teman yang seperti itu, atau mungkin sudah terlalu tua untuk melakukan hal yang serupa lagi?
Kangen dulu, saat hanya duduk di sebelah meja seorang teman, masalah bisa sedikit terlupakan.
Kangen dulu, waktu hidup nggak serumit ini. kangen dulu, waktu segala hal terasa lebih mudah daripada semua ini.
Hanya saja, suatu hal bisa membuat rindu setelah hal tersebut tak lagi terjadi, setelah tinggal menjadi kenangan.
Kamis, 21 April 2016
Sabtu, 09 April 2016
Seperti bulan sabit.
Bulan sabit yang tampak dikejauhan seolah-olah hanya berupa garis. Sangat tipis.
Sama seperti semangat ini yang tinggal sedikit, seperti penampakan bulan malam ini. Tipis, hampir tak terlihat.
Sama seperti hati ini yang kembali kosong. Tipis, hampir tak ada harapan pada siapapun.
Apakah keduanya akan sama seperti bulan ? akan penuh pada suatu saat, seiring berjalannya waktu. Akankah semangat ini akan kembali penuh? Jika semua sakit telah tergantikan oleh waktu. Akankah hati ini akan kembali terisi? Jika suatu saat bertemu dengan orang lain.
Samakah seperti bulan? Mungkin tak semua sama. Bahkan bulan yang hanya segaris tipis pun bisa sangat indah. Sedangkan semangat yang menipis? Tidak pernah indah bagi siapapun, tidak bagi diri sendiri, tak juda bagi orang lain.
Ah. Aku harus menunggu lama. Menunggu waktu kapan bisa melupakan segalanya.
Sama seperti semangat ini yang tinggal sedikit, seperti penampakan bulan malam ini. Tipis, hampir tak terlihat.
Sama seperti hati ini yang kembali kosong. Tipis, hampir tak ada harapan pada siapapun.
Apakah keduanya akan sama seperti bulan ? akan penuh pada suatu saat, seiring berjalannya waktu. Akankah semangat ini akan kembali penuh? Jika semua sakit telah tergantikan oleh waktu. Akankah hati ini akan kembali terisi? Jika suatu saat bertemu dengan orang lain.
Samakah seperti bulan? Mungkin tak semua sama. Bahkan bulan yang hanya segaris tipis pun bisa sangat indah. Sedangkan semangat yang menipis? Tidak pernah indah bagi siapapun, tidak bagi diri sendiri, tak juda bagi orang lain.
Ah. Aku harus menunggu lama. Menunggu waktu kapan bisa melupakan segalanya.
Selasa, 05 April 2016
Dan semuanya bilang : ini yang terbaik, lebih baik begini, ini keputusan yang tepat. Dan lain sebagainya, kata2 yang mirip seperti itu. Tapi kenapa malah gue, sebagai tokoh utama, tidak merasakan yang namanya tebaik itu? Gue merasa, gue sebagai tokoh utama yang menderita. Gue merasa sebagai tokoh utama, tidak mendapat sekenario yang baik untuk saat ini.
Sedih? Iya. Kesal? Juga. Benci? Iya, benci sama keadaan yang tidak mengenakkan ini.
2 bulan berlalu. Mungkin benar, hari2 akan tetap terus berjalan. Baik gue berada disana ataupun tidak disana, waktu akan terus berlalu. Mungkin suatu saat ini akan terlupakan. Beberapa tahun kemudian, mungkin.
Hanya saja, segala hal yang terjadi, semuanya terasa sangaaaaaaaattt aneh. Bagi gue ini aneh, entah bagi orang lain mungkin biasa saja. Bagi gue, ini berdampak besar dalam hidup gue. Mungkin yang lain tak berpikir begitu.
Sedih? Iya. Kesal? Juga. Benci? Iya, benci sama keadaan yang tidak mengenakkan ini.
2 bulan berlalu. Mungkin benar, hari2 akan tetap terus berjalan. Baik gue berada disana ataupun tidak disana, waktu akan terus berlalu. Mungkin suatu saat ini akan terlupakan. Beberapa tahun kemudian, mungkin.
Hanya saja, segala hal yang terjadi, semuanya terasa sangaaaaaaaattt aneh. Bagi gue ini aneh, entah bagi orang lain mungkin biasa saja. Bagi gue, ini berdampak besar dalam hidup gue. Mungkin yang lain tak berpikir begitu.
Sabtu, 02 April 2016
Dan kemudian gue mikir. Apa sih defenisi normal itu?
Entahlah. Gara2 kejadian yang tak mengenakkan, gue jadi kepikiran. Hidup gue seolah2 berjalan tidak normal, berantakan.
Jadi apa yang sebenarnya maksud normal itu? Mungkin normal itu adalah, disaat kita sudah terbiasa dengan sesuatu. Dan jika sesuatu itu tiba2 saja berubah, kita merasa ada yang tidak normal.
Entahlah. Gara2 kejadian yang tak mengenakkan, gue jadi kepikiran. Hidup gue seolah2 berjalan tidak normal, berantakan.
Jadi apa yang sebenarnya maksud normal itu? Mungkin normal itu adalah, disaat kita sudah terbiasa dengan sesuatu. Dan jika sesuatu itu tiba2 saja berubah, kita merasa ada yang tidak normal.
Langganan:
Postingan (Atom)