Jumat, 30 Juni 2017

Jari jari yang selalu menuliskan kata tentangmu
Hati yang tak pernah berhenti mengharapmu
Pikiran yang selalu tertuju kepadamu
Lagi lagi ini tentang kamu
Bagaimana jika aku tetap terpikat padamu?
Bagaimana jika sampai akhir aku tak bisa melupa mu?
Bagaimana caranya untuk berhenti mengharapmu?
Bagaimana caranya meyakinkan diri ini, bahwa hatimu tak pernah untukku?
Ini cerita tentang seseorang yang terlalu lama menetap di hati.
Tentang dia yang selalu akan dikenang tanpa sebab
Tentang cerita yang tak pernah usai

Masa lalu


Tak perlu terlalu dalam mengusik masa lalu
Tak perlu terlalu lama berlarut larut dalam kesedihan masa lalu
Tak perlu meratapi masa lalu yang telah berakhir
Biarlah sesuatu hanya menjadi masa lalu yang dilupakan

Kamis, 29 Juni 2017

balik

Balik kerja. Kembali ke hari hari mono dengan sedikit kerjaaan. Kembali ke kehidupan asli yang penuh kegalauan. Meninggalkan keceriaan ramadhan dan lebaran. Hanya saja sedikit tidak rela untuk balik. Masih belum puas di kampung halaman. Masih belum ketemu teman-teman. Padahal bakalan ada reuni. Tapi gak bisa ikut gara-gara sudah harus balik ke tempat ini. Liburan singkat yang benar-benar berasa singkat. Sedikit sedih meninggalkan rumah.
Masih di bulan juni. Masih lama untuk menunggu hari hari penuh kepastian. masih menunggu dengan perasaan yang sedikit deg degan -,-
Tapi juga tak ingin hari-hari ini cepat berlalu. Masih ingin main-main sejenak. Lama juga. Tapi mungkin tak berharap di tempat ini.

Senin, 05 Juni 2017

Jadi orang yang terlalu punya banyak hobi, ada sisi untung dan ruginya juga ternyata. Keuntungannya, banyak hal yang bisa dilakukan saat tidak ada kegiatan, banyak hal yang cukup terpikirkan saat bosan. Kerugiannya, saya tidak pernah fokus pada satu hobi, dan akhirnya tidak punya kemampuan yang lebih pada  suatu bidang tertentu.

Emang apa aja sih hobi saya?

Diantaranya yaitu membaca buku, baik itu komik ataupun novel. Saya bisa menghabiskan waktu yang cukup lama untuk membaca buku, dan terkadnag saya mengulang ulang buku yang sama berkali kali. Tapi mungkin saya tidak terlalu suka kalau membaca buku pelajaran.

Yang kedua yaitu menulis, ini juga bukan hobi yang expert. Karena terkadang saya hanya menulis hal yang tidak terlalu penting. Contohnya saja tulisan ini, tidak terlalu penting memang, tapi saya hanya ingin menuliskannya, daripada memenuhi pikiran dan kemudian jadi terus kepikiran karena belum dituangkan dalam kata-kata.

Ketiga yaitu nonton, ya meskipun saya rasa kebanyakan orang memang suka nonton. Tapi sayapun juga tidak terlalu terikat dengan hobi ini. Saya suka nonton tv, film, tapi juga tidak semua genre, dan tidak terlalu fanatik dengan genre tertentu.

Keempat yaitu mendengarkan musik. Saya rasa hobi ini memang sudah ada dari sejak zaman saya kecil. Seperti nonton, tidak ada genre musik tertentu yang saya terlalu fanatik menyukainya, saya hanya suka mendengarkan lagu yang terdengar enak, baik itu lagu lama ataupun lagu baru. Terkadang juga saya tidak tahu judul, tapi saya tahu lagunya, tidak tahu penyayi, tapi saya hafal liriknya, tidak tau lirik, tapi saya suka dengarnya.

Kelima yaitu menggambar. Saya suka menggambar, suka melihat gambar yang tampak menarik. Tapi lagi lagi seperti hobi saya sebelumnya, saya juga tidak terlalu expert dalam bidang ini. Saya suka gambar, tapi gambar yang saya hasilkan hanya gambar standar. Bukan gambar yang bisa dikagumi oleh orang banyak.

Keenam adalah membuat prakarya. Ya, saya suka membuat prakarya. Tapi lagi lagi tidak teralalu expert dalam bidang ini. Saya suka menjahit, suka membuat barang barang dari hal yag tidak berguna, tapi ya terkadang hanya untuk diri saya sendiri. Pernah dulu saya mengkomersialkan hobi menjahit ini, hasilnya lumayan, dan kemudian setelah banyak orang lain yang melakukannya juga, saya jadi melupakan hobi ini dan hanya terkadang dilakukan. Kadang kalau ada peralatannya, kadang saat ada ide.

Begitulah. Tapi terkadang saya juga bingung apa benar itu semua adalah hobi saya, sedangkan saya tidak melakukan hal hal tersebut terlalu sering.

Bulan ramadhan 1438 H




Seperti biasa, bulan ramadhan selalu saja banyak jadwal bubar (buka bareng)
Tapi seingat saya, bulan ramadhan tahun lalu saya tidak terlalu sering bubar bareng teman2 saya. Malah saya lebih sering buka puasa sendirian di kos kosan.
Sekarang? Suasananya sudah berbeda. Saya tak lagi di tempat yang sama. Tak lagi dengan orang-orang yang sama.
Oh iya, jadwal bubar kali ini cukup lumayan. Setidaknya sudah punya 2 rencana dari 30 hari/29 hari berpuasa.
Kalau bulan ramadhan tahun lalu, saya sempat mengunjungi beberapa masjid, kalau bulan ramadhan kali ini, saya baru ke mesjid abis shalat isya. Kenapa? Karena teman2 saya begitu, dan berhubung saya cuma ikut2an jadi ya nurut saja. 
Selain itu, hal yang berbeda dari puasa di sini adalah saat warung2 makan masih pada buka, hanya ditutupi tirai yang kadang kelihatan juga. Malahan kalau di mall, seperti di foodcurt gitu, warung makannya nggak pakai tirai sama sekali. Untung saja saya bukan lagi anak kecil yang gampang tergoda dengan makanan/melihat orang makan.