Minggu, 19 Januari 2014

~Sebenarnya hatiku selalu mencintaimu, hanya saja ku tak pernah, mengatakan kepadamu~

 “jadi, ini apa maksudnya?” ucap Dani sambil memberikan buku catatan bahasa inggrisku

“apa?” tanyaku heran.

“itu, yang dibuku catatan kamu, yang di belakangnya” ucapnya lagi

Aku pun membuka catatan itu, ya ampun, ini kan kutipan lirik lagu yang pernah aku tulis entah kapan itu.

“kamu masih suka sama dia kan?” tanya Dani, kemudian duduk di kursinya, tepat di belakang tempat dudukku.

“haaahh” kataku ternganga, yang dimaksud Dani tentu saja Rio, orang yang pernah aku suka dulu, tapi sekarang tidak. jelas jelas lirik lagu itu buat dia, bukan buat Rio. Bagaimana mungkin aku menjelaskannya, mengatakan bahwa sebenarnya lagi itu untuk dia? Itu sama saja dengan menyatakan perasaanku padanya, dan itu tak mungkin aku lakukan. Aku mendengar Dani  menghela nafas.

Aku membalikkan kursiku menghadap dia, bermaksud menjelaskan kalau itu hanyalah sebuah lirik lagu. Namun, aku membatalkan niatku, karena melihat buku catatan Dani.

“lalu, gambar ini apa mkasudnya?” tanyaku seperti pertanyaan Dani barusan.

Dani terdiam, tidak bisa menjelaskan gambar itu. Di gambar itu ada gambar dua orang perempuan, dan satunya gambar laki-laki. Dengan mudah aku dapat mengenali ketiga orang digambar itu, siapa lagi kalau bukan aku, Dani, dan mantan pacarnya.

“ah sudahlah, lupakan” ucapku, kemudian menuju pintu kelas. Dani masih diam di kursinya.

“bodoh bodoh bodoh” ucapku dalam hati, mengatai diri sendiri. Tampaknya Dani masih mencintai mantan pacarnya itu, buat apa aku berharap kalau dia bisa menyukaiku segala. Sambil berjalan di koridor kelas, tanpa terasa air mataku jatuh. Air mata kekecewaan dan kebingungan.

Mungkin salahku berharap padanya, tampaknya kali ini pun aku harus menyerah, dan melupakan cinta ini.

Cinta sudah terlambat_dygta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar