Kamis, 30 Januari 2014

Ku tatap layar di laptopku. Sebuah cerita yang ku harap bisa menjadi sebuah karya yang indah.  Halaman 5. Masih itu- itu saja, tak pernah beranjak. Ku alihkan pandangan ke handphone yang sejak tadi tak berdering. Malam yang sunyi.

Bosan menatap karya yang belum selesai itu, aku membuka folder-folder lama. Tanpa sengaja aku melihat fotoku bersama seseorang. Seseorang yang sudah lama tidak ku temui. Seingatku pertemuan terakhir dengannya adalah setahun yang lalu, disebuah cafe. Saat kami bertemu, tak satupun diantara kami yang berbicara, hanya saling menatap sebentar, lalu kembali acuh seolah tak saling mengenal.

Tiba-tiba handphone ku berbunyi. Setengah mati berharap itu pesan darinya. Tepatnya, masih berharap dia akan ingat padaku. Cepat-cepat aku membuka pesan yang baru masuk itu, dan ternyata hanya pesan tidak penting dari operator. Kesal karena berharap hal mustahil, aku membanting handphone sembarangan ke atas kasur.

Ah, tiba-tiba saja aku merindukan orang itu. Orang yang fotonya baru saja ku lihat. Sedang apa ya dia, apa kabarnya? Rentetan pertanyaan muncul di pikiranku. Ku ambil handphone yang baru saja kulempar, terpikir untuk menghubunginya. Ku tekan nomor yang sudah kuhafal diluar kepala itu, kemudian menekan tombol untuk menelepon. ‘nomor yang anda tuju sedang tidak aktif....’ kata si operator.  Sayang sekali, padahal aku sangat berharap bisa mendengar suaranya sebentar saja.

Menyerah, ini sudah kesekian kalinya aku mencoba menghubunginya namun tak pernah berhasil. Apa memang saatnya aku harus melupakan dia? Melupakan seseorang yang pernah memberikan kenangan terindah. Kenangan terindah yang kumiliki sampai saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar