Selasa, 28 April 2015
Minggu, 26 April 2015
Dan cahaya matanya mulai redup. Tak ada lagi cahaya yang berbinar2 saat bicara tentang cinta. Katanya, dia tak mau mengenal cinta lagi. Katanya, dia tidak ingin jatuh hati lagi.
Dia lelah dengan semua cinta yang tak berpihak padanya. Dia lelah untuk mencari hati. Dia lelah untuk berharap pada suatu orang. Katanya dia lelah. Katanya, dia ingin menyerah.
Ini sisi rapuhnya tentang cinta. Sisi rapuhnya, yang tak pernah diperlihatkan lagi pada orang2. Sisi rapuhnya, yang dari luar tak tampak, tapi ternyata selalu ada.
Sisi rapuhnya, yang dikira sudah hilang, ternyata masih ada.
Cinta? Kata orang2. Dia menggeleng. Mayakinkan orang lain, dan bahkan dirinya sendiri, bahwa dia tak ingin mendengar kata itu lagi. Bahwa ia, tak ingin mengenal kata itu.
Sepertinya dia benar2 kecewa. Karena pernah membiarkan cinta telah tumbuh terlalu dalam di hatinya, dan ternyata, cinta itu tidak pernah kepada orang yang tepat. Cinta itu, cinta yang pernah dia punya selalu jatuh pada orang yang salah, yang tak pernah membalas hatinya.
Jumat, 24 April 2015
Ternyataaaa
Ada rasa yang sedikit berbeda? Entahlah, gue nggak tau pastinya gimana. Gue bingung sama apa yang terjadi.
Kemudian gue nyadar dan ternyataaaa... kampret, gue jatuh cinta. Kenapa nih cinta datangnya nggak tepat waktu banget. Nggak tau apa gue lagi pengen ngosongin hati sampai suatu saat nanti ada orang yang benar2 tepat?
Ni hati kalo udah jatuh cinta beneran susuah buat ngurusnya tauuu.. padahal sekarang lagi sibuk2nya. Nggak sempat mikirin hati2 an
Mau ngebiarin ni hati jatuh cinta trus gue berbunga2 dan tiba2 terpuruk? Gue juga nggak bisa.
Apalagi kalo gue udah cemburu. Gue mah kalo udah cemburu, bisa cemburu banget2 dan susah buat diajakin normal.
Sekarang, gue sangat bingung dengan apa yan harus gue lakuin. Bingung sebingung bingung nya.
Menghindar? Gue juga nggak bisa. Gimana bisa menghindar kalo orangnya masih sering terlihat, masih sering ngobrol sama gue, masih sering ketawa2 bareng gue, masih sering gue ajak curhat.
Kamis, 23 April 2015
Aku pikir perasaan ini akan selamanya. Selamanya bertahan mencintai kamu apa adanya. Selamanya takkan pernah berubah. Aku pikir dengan terus mencintai kamu, dengan terus mengagumimu, dengan terus merindukanmu, kita akan bisa bersama. Tanpa perasaan sepihak ini, tanpa perasaan tak berbalas ini
Aku pikir bisa terus menunggumu. Menunggumu untuk mengungkapkan cinta. Menunggumu untuk memiliki rasa yang sama.
Namun apa lagi yang bisa aku lakukan. Saat hatimu tetap bertahan untuknya. Saat hatimu tetap memilihnya. Saat perasaanmu tak pernah berubah untuknya. Saat kamu selalu mengingatnya.
Pernah aku mencoba untuk melupakanmu, tapi entah kenapa diantara banyak orang, hanya kamu satu-satunya yang sulit terlupa. Hanya kamu satu-satunya bertahan selama ini di dalam hati.