Diantara potongan 24 jam sehari kamu suka yang mana?
Kalau aku? Entahlah, aku sendiri juga bingung. Mungkin aku lebih suka malam. Disaat sendiri, disaat semua perasaan muncul. Terkadang perasaan sedih yang lebih mendalam, terkadang kegembiraan yang meluap-luap. Mungkin kita lebih jujur dengan persaaan kita diwaktu malam, lebih terbuka dengan diri sendiri. Kadang di malam hari kita bermimpi,kadang mimpi indah, tak sedikit juga mimpi buruk. Tapi aku paling suka mimpi indah. Mimpi saat kita benar-benar berbeda dengan kenyataan..
Diantara potongan hidup yang sudah dilalui, kalian suka yang mana?
Kalau aku? Aku mungkin lebih suka saat sekolah dasar (SD) atau Sekolah menengah pertama (SMP) dulu. Dimana saat itu hidup belum sesulit sekarang, belum banyak kewajiban seperti sekarang, belum banyak masalah seperti sekarang. Dimana pertemanan lebih sedikit sederhana dari saat sekarang. Pelajaran yang lebih sederhana.
Diantara potongan hidup semasa kuliah, kalian suka yang mana?
Kalau aku? Aku paling suka potongan saat masih tahun 1. Saat semuanya masih bersama-sama. Saat semuanya belum serumit sekarang. Saat permasalahannya tak sebanyak sekarang. Saat aku menjadi orang yang dianggap, orang yang paling dipercaya. Sekarang? Entahlah, mungkin aku terlihat jelek di mata sebagian orang.
Minggu, 17 Januari 2016
Selasa, 12 Januari 2016
12 januari 2016
Hello penghujung liburan.
Semakin kesini, gue jadi semakin sadar kalo liburan bakalan berakhir. Mungkin ini gara2 tadi gue ke jurusan dan ketemu sama orang-orang yang bias ague jumpa setiap harinya kalau kuliah, mungkin juga karena orang-orang di kosan semakin rame.
Gue nggak apa-apa sih, liburan nggak kemana-mana. Tapi entah kenapa gue malas setiap liburan mau berakhir. Mungkin karena kembali ke aktivitas gue seperti biasa ya? Pergi pagi, pulang sore, bisa jadi malam.
Yaudahalah gitu aja dari gue. Bingung mau ngomong (nulis) apalagi
Semakin kesini, gue jadi semakin sadar kalo liburan bakalan berakhir. Mungkin ini gara2 tadi gue ke jurusan dan ketemu sama orang-orang yang bias ague jumpa setiap harinya kalau kuliah, mungkin juga karena orang-orang di kosan semakin rame.
Gue nggak apa-apa sih, liburan nggak kemana-mana. Tapi entah kenapa gue malas setiap liburan mau berakhir. Mungkin karena kembali ke aktivitas gue seperti biasa ya? Pergi pagi, pulang sore, bisa jadi malam.
Yaudahalah gitu aja dari gue. Bingung mau ngomong (nulis) apalagi
Selasa, 05 Januari 2016
sama
Kalau lagi-lagi dapat peran menjadi orang yang terluka maka aku bisa apa? Tak ada yang bisa aku lakukan, mungkin memang bukan takdirnya kita bersama. Mungkin sejak saat itu, saat kau lebih dekat dengannya. Mungkin sejak saat itu, saat kau lebih sering bersamanya, menggantikan posisiku yang tak lagi sempat menemanimu. Mungkin sejak saat itu, saat kita tak lagi sempat bertemu sesering dulu. Mungkin sejak sat itu, saat aku tak membalas pesan-pesanmu secepat dulu. Mungkin sejak saat itu, saat aku menyadari aku telah jatuh hati padamu, mungkin saat itu juga kau telah jatuh hati padanya.
Kali ini aku benar-benar telah kalah. Kini telah ada dia yang menemanimu bukan? Kini tak ada lagi pesan-pesan singkat darimu, sekedar pesan basa basi atau entahlah, aku pun tak mengerti dengan ini semua, sebelum kamu akhirnya benar-benar bersamanya.
Tak mengucap selamat, tak membenci. Mungkin itu yang sebaiknya aku lakukan.
Ah, terkadang aku memang merindukanmu, merindukan sedikit pesan-pesan singkatmu seperti dulu, merindukan saat-saat kita bertemu seperti dulu, merindukan senyummu, yang saat itu benar-benar membuatku terpikat. Aku pikir kamu akan menjadi akhir kisah hatiku, tapi ternyata tidak.
Kamu, sekeping yang aku pikir akan berakhir bahagia
Kamu, yang aku pikir sekeping hati yang tersisa.
Ternyata memiliki akhir yang menyedihkan.
Kali ini aku benar-benar telah kalah. Kini telah ada dia yang menemanimu bukan? Kini tak ada lagi pesan-pesan singkat darimu, sekedar pesan basa basi atau entahlah, aku pun tak mengerti dengan ini semua, sebelum kamu akhirnya benar-benar bersamanya.
Tak mengucap selamat, tak membenci. Mungkin itu yang sebaiknya aku lakukan.
Ah, terkadang aku memang merindukanmu, merindukan sedikit pesan-pesan singkatmu seperti dulu, merindukan saat-saat kita bertemu seperti dulu, merindukan senyummu, yang saat itu benar-benar membuatku terpikat. Aku pikir kamu akan menjadi akhir kisah hatiku, tapi ternyata tidak.
Kamu, sekeping yang aku pikir akan berakhir bahagia
Kamu, yang aku pikir sekeping hati yang tersisa.
Ternyata memiliki akhir yang menyedihkan.
Langganan:
Postingan (Atom)