Malam yang sunyi. Sayup-sayup terdengar bunyi gitar dari kos sebelah. Ku main2kan hp yang sejak tadi ku pegang. Kosong. Tak ada sms ataupun telfon yang masuk. Tentu saja.
Ku buka facebook, untuk sekedar melihat berita terbaru. Ternyata ada pesan dari seorang teman yang bertanya, “hey Dini, udah lama gak ketemu. Gimana kabar Vino?”. Loh, bukannya menanyakan kabarku, tapi malah menanyakan kabar orang lain. Mungkin lebih tepatnya menanyakan kabar mantan gebetanku. Mantan gebetan? Ya, mungkin memang lebih tepat disebut dengan mantan gebetan.
Huh, pertanyaan itu malah membuatku tambah galau saja. Jangankan tau kabar Vino, aku saja tak tau dimana Vino berada sekarang.
Aah, hal ini membuatku jadi mengingat hal yang ingin aku lupakan. Vino. Bagaimana ya, kabarnya?
Sudah lama tak ada pesan dari vino, tak seperti dulu. Dulu, meskipun pesan itu hanya sekedar memanggil namaku, itu sudah membuatku senang. Tapi sekarang? Tak ada satupun sms dari vino.
Vino, vino. Berulang kali aku mengucapkan nama itu dalam hatiku, dan aku jadi teringat segala hal tentang vino, tentang sikap baiknya padaku, tentang kata-kata yang pernah diucapkannya. Mungkin memang bodoh berharap masa lalu akan terulang kembali, tapi aku selalu saja berharap. Dulu orang-orang selalu bilang kalau vino menyukaiku, tapi aku tak pernah mendengar kata-kata itu langsung darinya, hanya kata orang lain.
Dan sekarang, bagaimana mungkin aku masih bisa berharap jika vino mempunyai perasaan yang sama denganku, kami bahkan sudah tidak pernah bertemu lagi.
Huft, mungkin sudah saatnya aku move one dan melupakan vino, tapi, aku rasa bukan sekarang wakrunya. Mungkin suatu saat. Mungkin beberapa hari lagi, beberapa minggu lagi, beberapa bulan lagi, atau bahkan beberapa tahun lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar